"Dunia berjalan ke belakang dan akhirat berjalan ke depan. Keduanya memiliki pengikut. Jadilah pengikut akhirat dan jangan menjadi pengikut dunia. Sebab, hari ini adalah amal dan bukan hisab, sedangkan besok adalah hisab dan tidak ada amal."

Rabu, 29 Februari 2012

Dengki_5

Sarana untuk menghapus dengki

Pertama: Ihklash
Dari Zaid bin Tsabit radhiallahu 'anhu, ia berkata: bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
“Ada tiga hal yang mana hati seorang mukmin tidak akan merasakan dengki, yaitu: ihklash beramal, memberi nasehat kepada para pemimpin, tetap berjama'ah bersama barisan kaum muslimin, karena do'a mereka akan melindungi siapa yang ada di belakang mereka”. HR Ahmad 4/80. Ibnu Majah No. 230, Al-Hakim 1/86, Hadits shahih berdasarkan syarat Bukhari-Muslim, dan disepakati oleh Adz-Dzahabi.
Sebagaimana diketahui bahwa barangsiapa yang mengikhlaskan agamanya untuk Allah Ta'ala, maka ia tidak lahir di dalamnya dirinya perasaan terhadap saudara-saudaranya sesama Muslim kecuali kasih sayang yang murni. Ia akan bergembira jika mereka mendapatkan kesenangan dan ia akan sedih jika mereka tertimpa musibah, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.
Kedua: Ridla kepada Tuhannya dan hatinya penuh dengan keridhaan
Telah berkata Ibnul Qayyim rahimahullah tentang Ridha: Bahwa ridha akan membukakan pintu keselamatan bagi yang melakukannya, karena keridhaan itu dapat menjadikan jiwa seseorang menjadi bersih dari kecurangan, iri dan dengki, dan sesungguhnya tidak ada orang yang dapat lolos dari siksaan Allah kecuali mereka yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih. Adalah mustahil hati menjadi bersih bila disertai kebencian dan tidak ada keridhaan, semakin besar keridhaan seseorang maka semakin bertambah bersihlah hatinya. Iri, dengki dan curang adalah perbuatan yang selalu mengiringi kemarahan, sementara hati yang bersih dan baik selalu mengiringi keridlaan. Begitu pula dengan dengki, ia adalah buah daripada kemarahan, sebagaimana hati yang bersih adalah buah dari pada ridha.
Ketiga: membaca Al-Qur'an dan menghayatinya
Membaca Al-Qur'an adalah obat dari segala macam penyakit, orang yang terhalang dari rahmat Allah adalah orang yang tidak berobat dengan Al-Qur'an, Allah berfirman:
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Al-Isra': 82).
Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah tentang ayat ini: Yang benar adalah bahwa kata “dari” di dalam ayat ini adalah untuk menerangkan macam atau jenis dan bukan menunjukkan ungkapan “sebagian”, berfirman pula Allah Ta'ala:
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepada-mu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada.” (Yu-nus: 57)
Maka Al-Qur'an adalah merupakan formula penyem-buhan yang sempurna untuk berbagai penyakit hati maupun tubuh, dan sekaligus sebagai obat penyakit dunia maupun penyakit akhirat.
Keempat: Anda harus ingat akan perhitungan amal dan siksaan yang akan didapat oleh mereka yang menyakiti kaum Muslimin yang disebabkan oleh keburukan jiwa dan perangainya, yaitu berupa iri, dengki, menggunjing, mengadudomba, mengolok-olok dan sebagainya.
Kelima: Do'a
Hendaknya seorang hamba selalu berdo'a kepada Tuhannya agar Allah menjadikan hatinya bersih terhadap saudara-saudaranya, dan juga berdo'a untuk kebaikan dirinya. Inilah jalan yang ditempuh oleh orang-orang shaleh, Allah berfirman:
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyanyang".” (Al-Hasyr: 10)
Keenam: Bersedekah
Karena sedekah dapat membersihkan hati dan mensucikan jiwa, oleh karena itu Allah Ta'ala berfirman kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” (At-Taubah: 103)
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Obatilah orang-orang sakit di antara kamu dengan bersedekah”.
Sesungguhnya orang sakit yang lebih berhak untuk diobati adalah yang menderita penyakit hati, dan hati yang paling berhak untuk itu adalah hati anda sendiri yang ada dalam diri anda.
Ketujuh: Anda harus ingat bahwa orang yang anda tiupkan racun anda ke dalam dirinya adalah saudara muslim, bukan orang Yahudi, bukan pula Nashrani. Anda dan saudara anda yang Muslim itu telah disatukan dalam ikatan islam, mengapa pula anda menyakitinya.
Kedelapan: Menyebarkan ucapan salam
Dari Abu Hurairah radhiallah 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Demi yang jiwaku berada pada tanganNya, sesung-guhnya kalian tidak akan masuk Surga hingga kalian beriman, dan kalian belum dikatakan beriman (dengan sempurna) sebelum kalian saling mencintai, maukah aku tunjukkan kepada kalian suatu perbuatan yang jika kalian lakukan, maka kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR Muslim)
Berkata Ibnu Abdul Barr rahimahullah: Hadits ini menunjukkan bahwa salah satu keutamaan mengucapkan salam adalah dapat menghilangkan rasa saling membenci dan dapat menciptakan rasa saling mencintai.

Syaikh Abdul Malik Al-Qasim

Penerbit:
YAYASAN AL-SOFWA, Jakarta
PO. BOX 7289 JKSPM 12072 Jakarta
Telp. (021) 78836327 (hunting), Fax. (021) 78836326
www.alsofwah.or.id
Share