"Dunia berjalan ke belakang dan akhirat berjalan ke depan. Keduanya memiliki pengikut. Jadilah pengikut akhirat dan jangan menjadi pengikut dunia. Sebab, hari ini adalah amal dan bukan hisab, sedangkan besok adalah hisab dan tidak ada amal."

Selasa, 06 Maret 2012

Kedudukan Hadits Tujuh Puluh Dua Golongan Umat Islam

Oleh : Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

TAQDIM
Akhir‐akhir ini, kita sering mendengar ada beberapa khatib dan penulis yang
membawakan hadits tentang tujuh puluh dua golongan umat Islam masuk
neraka dan satu golongan umat Islam masuk surga adalah hadits lemah, dan
yang benar kata mereka adalah tujuh puluh dua golongan masuk surga dan
satu golongan saja yang masuk neraka, yaitu golongan zindiq. Mereka
melemahkan hadist tersebut karena tiga hal :
1. Karena sanad‐sanadnya ada kelemahan.
2. Karena jumlah bilangan golongan yang celaka itu berbeda‐beda,
misalnya : satu hadits mengatakan 72 golongan masuk neraka, di hadits
lain disebutkan 71 golongan dan di lain hadits disebutkan 70 golongan
lebih tanpa menentukan batasnya.
3. Karena makna (isi) hadits tersebut tidak cocok dengan akal, semestinya
kata mereka ; umat Islam ini menempati surga atau minimal menjadi
separoh penghuni ahli surga.
Dalam tulisan ini Insya Allah saya akan menjelaskan kedudukan sebenarnya
hadits ini serta penjelasan dari para Ulama Ahli Hadits, sehingga dengan
demikian akan hilang kemusykilan yang ada, baik dari segi sanadnya maupun
dari segi maknanya.

JUMLAH HADITS TENTANG TERPECAHNYA UMAT.
Kalau kita kumpulkan hadits‐hadits tentang terpecahnya umat menjadi 73
golongan dan satu golongan yang masuk surga, lebih kurang ada lima belas
hadits yang diriwayatkan oleh lebih dari sepuluh ahli hadits dari 14 (empat
belas) shahabat Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, yaitu ; Abu Hurairah,
Mu'awiyah, Abdullah bin 'Amr bin Al‐'Ash, Auf bin Malik, Abu Umamah, Ibnu
Mas'ud, Jabir bin Abdillah, Sa'ad bin Abi Waqqash, Abu Darda', Watsilah bin Al‐
Asqa', Amr bin 'Auf Al‐Muzani, Ali bin Abi Thalib, Abu Musa Al‐Asy'ariy, dan
Anas bin Malik.
Sebagian dari hadit‐hadits tersebut ialah :
Artinya :
"Dari Abu Hurairah ia berkata : "Telah bersabda Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi
wasallam. Kaum Yahudi telah terpecah menjadi 71 (tujuh puluh satu) golongan
atau 72 (tujuh puluh dua) golongan dan Kaum Nashrani telah terpecah menjadi
71 (tujuh puluh satu) golongan atau 72 (tujuh puluh dua) golongan dan
ummatku akan terpecah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan".
Keterangan :
Hadits ini diriwayatkan oleh :
1. Abu Dawud : Kitabus Sunnah, 1 bab Syarhus Sunnah 4 : 197‐198 nomor
hadits 4596. Dan hadits di atas adalah lafadz Abu Dawud.
2. Tirmidzi : Kitabul Iman, 18 bab Maa ja'a fi 'Iftiraaqi Hadzihil Ummah,
nomor 2778 dan ia berkata : Hadits ini HASAN SHAHIH. (lihat Tuhfatul‐
Ahwadzi VII : 397‐398).
3. Ibnu Majah : 36 Kitabul Fitan, 17 bab Iftiraaqil Umam, nomor 3991.
4. Imam Ahmad dalam Musnadnya 2 : 332 tanpa menyebutkan kata
Nashara.
5. Hakim dalam kitabnya : Al‐Mustadrak : Kitabul Iman 1 : 6 dan ia berkata :
Hadits ini banyak sanadnya dan berbicara masalah pokok‐pokok agama.
6. Ibnu hibban dalam kitab Mawaariduzh‐Zhan'aam: 31 Kitabul Fitan, 4 bab
Iftiraaqil Umam, halaman 454 nomor 1834.
7. Abu Ya'la Al‐Mushiliy dalam kitabnya Al‐Musnad : Musnad Abu Hurairah.
8. Ibnu Abi 'Ashim dalam kitab "As‐Sunnah", bab 19‐bab Fima Akhbara
Bihin Nabi Anna Ummatahu Sataf Tariqu juz I hal. 33 nomor 66.
9. Ibnu Baththah Fil Ibanatil Kubra : bab Dzikri Iftiraaqil Umma Fiidiiniha,
Wa'alakam Tartaraqul Ummah ?. juz I hal. 228 nomor 252.
10. Al‐Aajurriy dalam kitabnya "Asy‐Syari'ah" bab Dzikri Iftiraaqil
Umam halaman 15.
Semua ahli hadits tersebut di atas meriwayatkan dari jalan Muhammad bin
'Amr dari Abu Salamah dari Abu Hurarirah dari Nabi Shollallohu ‘Alaihi
Wasallam.

RAWI HADITS
A. Muhammad bin 'Amr bin Alqamah bin Waqqash Al‐Alilitsiy.
• Imam Abu Hatim berkata : Ia baik haditsnya, ditulis haditsnya dan dia
adalah seorang Syaikh (guru).
• Imam Nasa'i berkata : Ia tidak apa‐apa (yakni boleh dipakai), dan pernah
ia berkata bahwa Muhammad bin 'Amr adalah orang yang tsiqah.
• Imam Dzahabi berkata : Ia seorang Syaikh yang terkenal dan haditsnya
hasan.
• Al‐Hafizh Ibnu Hajar Al‐Asqalani berkata : Ia orang yang benar, hanya
ada beberapa kesalahan.
(Lihat : Al‐Jarhu wat Ta'dil 8 : 30‐31, Mizanul I'tidal III : 367, Tahdzibut
Tahdzib IX : 333‐334, Taqribut Tahdzib II : 196).
B. Abu Salamah itu Abdur‐Rahman bin Auf. Beliau adalah rawi Tsiqah, Abu
Zur'ah
berkata : Ia seorang rawi Tsiqah.
(Lihat : Tahdzibut Tahdzib XII : 127. Taqribut Tahdzib II : 430).

DERAJAT HADITS.
Hadits ini derajatnya : HASAN, karena ada Muhammad bin 'Amr, tetapi hadits
ini menjadi SHAHIH karena banyak SYAWAHIDNYA.
Tirmidzi berkata : Hadits ini HASAN SHAHIH.
Hakim berkata : Hadits ini SHAHIH menurut syarat Muslim dan keduanya
(yaitu : Bukhari, Muslim) tidak mengeluarkannya, dan Imam Dzahabi
menyetujuinya. (Mustadrak Hakim : Kitabul 'Ilmi juz I hal. 128).
Ibnu Hibban dan Asy‐Syathibi dalam Al‐'Itisham 2 : 189 menshahihkan hadits
ini. Syaikh Muhammad Nashiruddin Al‐Albani menshahihkan hadits ini dalam
kitab Silsilah Hadits Shahih No. 203 dan Shahih Tirmidzi No. 2128.
Artinya :
"Dari Abu Amir Abdullah bin Luhai, dari Mu'awiyah bin Abi Sufyan,
bahwasanya ia (Mu'awiyah) pernah berdiri dihadapan kami, lalu ia berkata :
Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wasallam pernah
berdiri di hadapan kami, kemudian beliau bersabda : Ketahuilah sesungguhnya
orang‐orang sebelum kami dari ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) terpecah
menjadi 72 (tujuh puluh dua) golongan, dan sesungguhnya umat ini akan
terpecah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan. (Adapun) yang tujuh puluh
dua akan masuk neraka dan satu golongan akan masuk surga, yaitu "Al‐
Jama'ah".
Keterangan :

Hadits ini diriwayatkan oleh :
1. Abu Dawud : Kitabus Sunnah, bab Syarhus Sunnah 4 : 198 nomor 4597.
Dan hadits di atas adalah lafadz Abu Dawud.
2. Darimi 2 : 241 bab Fii Iftiraaqi Hadzihil Ummah.
3. Imam Ahmad dalam Musnadnya 4 : 102
4. Hakim dalam kitab Al‐Mustadrak 1: 128.
5. Al‐Aajurriy dalam kitab "Asy‐Syari'ah" hal : 18
6. Ibnu Abi'Ashim dalam kitab As‐Sunnah 1 : 7 nomor 1 dan 2.
7. Ibnu Baththah Fil Ibanati Kubra 1 : 221, 223 nomor 245 dan 247.
8. Al‐Laalikai dalam kitab 'Syarhu Ushuulil i'tiqad Ahlis Sunnah wal Jama'ah
1 : 101‐102 nomor 150 tahqiq Dr Ahmad Sa'ad Hamdan.
9. Ashbahaani dalam kitab "Al‐Hujjah Fi Bayaanil Mahajjah" fasal Fidzikril
Ahwa' al Madzmumah al Qismul Awwal hal 177 nomor 107.
Semua Ahli Hadits tersebut di atas meriwayatkan dari jalan :
Shafwah bin 'Amr, ia berkata : Telah memberitakan kepadaku Azhar bin
Abdullah Al‐Hauzani dari Abu 'Amr Abdullah bin Luhai dari Mu'awiyah.
RAWI HADITS
1. Shafwah bin 'Amir bin Haram as‐Saksakiy : Ia dikatakan Tsiqah oleh Al‐
'Ijliy, Abu Hatim, Nasa'i, Ibnu Sa'ad, ibnul Mubarak dan lain‐lain.
• Dzahabi berkata : Mereka para ahli hadits mengatakan ia orang Tsiqah.
• Ibnu Hajar berkata : Ia orang Tsiqah.
(Lihat : Tahdzibut Tahdzib IV : 376. Al‐Jarhu wat Ta'dil IV : 422. Taribut
Tahdzib I : 368, Al‐Kasyif II : 27).
2. Azhar bin Abdullah Al‐Haraazi. Ia dikatakan Tsiqah oleh Al‐I'jiliy dan
Ibnu Hibban.
Imam Dzahabi berkata : Ia seorang tabi'in dan haditsnya hasan. Ibnu
Hajar berkata : Ia Shaduq (orang yang benar) dan ia dibicarakan tentang
nashb.
(Lihat : Mizanul I'tidal I:173. Taqribut Tahdzib I:52. Ats‐Tsiqat oleh Al‐
'Ijily hal. 59 dan ASt‐Tsiqat oleh Ibnu hibban IV : 38).
3. Abu 'Amir Al‐Hauzani ialah Abu Amir Abdullah bin Luhai.
• Abu Zur'ah dan Daraquthni berkata : ia tidak apa‐apa yakni boleh
dipakai.
• Al'Ijily dan Ibnu Hibban mengatakan dia orang Tsiqah.
• Dzahabi dan Ibnu Hajar berkata : Ia orang Tsiqah.
(Liha: Al‐Jarhu wa Ta'dil V : 145. Tahdzibut Tahdzib V : 327. Taqribut‐
Tahdzib 1 : 444 dan Al‐kasyif II : 109).
DERAJAT HADITS
Derajat hadits ini : HASAN, karena ada rawi Azhar bin Abdullah, tetapi hadits
ini menjadi SHAHIH dengan SYAWAHIDNYA.
Hakim berkata : Sanad‐sanad hadits (yang banyak) ini harus dijadikan hujjah
untuk menshahihkan hadits ini. Dan Imam Dzahabi menyetujuinya. (lihat : Al‐
Mustadrak I : 128).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : Hadits ini Shahih Masyhur (lihat :
Silsilah Hadits Shahih I : 359 oleh Syaikh Al‐Albani).
Artinya :
"Dari Auf bin Malik ia berkata : Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam : "Sesungguhnya umatku akan terpecah menjadi 73 (tujuh puluh
tiga) golongan, satu golongan masuk surga, dan tujuh puluh dua golongan
masuk neraka". Beliau ditanya : "Ya Rasulullah, Siapakah satu golongan itu ?".
Beliau menjawab ; "Al‐Jama'ah".
Keterangan.
Hadits ini diriwayatkan oleh :
1. Ibnu Majjah : Kitabul Fitan, bab Iftiraaqil Umam II:1322 nomor 3992.
2. Ibnu Abi 'Ashim 1:32 nomor 63
3. Al‐Laaikaaiy Syarah Ushul I'tiqaad Ahlis Sunnah Wal Jama'ah 1:101.
Semuanya meriwayatkan dari jalan 'Amr bin 'Utsman, telah menceritakan
kepada kami 'Abbad bin Yusuf, telah menceritakan kepadaku Sahfwan bin 'Amr
dari Rasyid bin Sa'ad dari 'Auf bin Malik.
RAWI HADITS.
1. 'Amr bin 'Utsman bin Sa'id bin Katsir Dinar Al‐Himshi. Nasa'i dan Ibnu
Hibban mengatakan : Ia orang Tsiqah (lihat : Tahdzibut Tahdzib VIII:66‐
67).
2. 'Abbad bin Yusuf Al‐Kindi Al‐Himshi. Ibnu 'Adiy berkata : Ia
meriwayatkan dari Shafwan dan lainnya hadits‐hadits yang ia
menyendiri dalam meriwayatkannya. Ibnu Hajar berkata : Ia maqbul
(yakni bisa diterima haditsnya bila ada mutabi'nya). (Lihat Mizanul
I'tidal II:380. tahdzibut Tahdzib V:96‐97. Taqribut Tahdzib I:395).
3. Shafwan bin 'Amr : Tsiqah (Taqribut Tahdzib I:368).
4. Rasyid bin Sa'ad : Tsiqah (Tahdzib III:225. Taqribut tahdzib I:240).

DERAJAT HADITS
Derajat hadits ini : HASAN karena ada 'Abbad bin Yusuf, tetapi harus mejadi
SHAHIH dengan beberapa SYAWAHIDNYA.
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al‐Albani mengatakan hadits ini SHAHIH
dalam Shahih Ibnu Majah II:36 nomor 3226 cetakan Maktabul Tarbiyah
Al'Arabiy Liduwalil Khalij cet: III tahun 1408H.
Hadits tentang terpecahnya umat menjadi 73 golongan diriwayatkan juga oleh
Anas bin Malik dengan mempunyai 8 (delapan) jalan (sanad) di antaranya dari
jalan Qatadah diriwayatkan oleh Ibnu Majah No. 3993. Imam Bushiriy berkata :
Isnadnya Shahih dan rawi‐rawinya tsiqah. Hadits ini dishahihkan oleh Al‐
Albani dalam Shahih Ibnu Majah No. 3227. (Lihat : 7 sanad yang lain dalam
Silsilah Hadits Shahih 1:360‐361.
Imam Tirmidzi meriwayatkan dalam kitabul Iman, bab Maaja' Fiftiraaqi
Hadzihi Ummah No. 2779 dari shahabat Abdullah bin 'Amr bin Al‐Ash dan
Imam Al‐Lalikaiy juga meriwayatkan dalam kitabnya Syarah Ushulil I'tiqad
Ahlis Sunnah wal Jama'ah I:99 No. 147 dari shahabat dan dari jalan yang sama,
degan ada tambahan pertanyaan, yaitu : Siapakah golongan yang selamat itu ?.
Beliau Shollallohu ‘Alaihi Wasallam menjawab :
"MAA ANAA 'ALAIYHI WA‐ASH‐HAABII"
"Ialah golongan yang mengikuti jejak‐Ku dan jejak para shahabat‐Ku".
RAWI HADITS
Dalam sanad hadits ini ada rawi yang lemah yaitu : Abdur Rahman bin Ziyad
bin An'um Al‐ifriqy. Ia dilemahkan oleh Yahya bin Ma'in, Imam Ahmad, Nasa'i
dan selain mereka. Ibnu Hajar Al‐Asqalani berkata : Ia lemah
hapalannya.(Tahdzib VI:157‐160. Taqribut Tahdzib I:480).

DERAJAT HADITS
Imam Tirmidzi mengatakan hadist ini HASAN, karena banyak syawahidnya.
Bukan beliau menguatkan rawi ini, karena dalam bab Adzan beliau
melemahkan rawi ini. (Lihat : Silsilah Al‐Hadits Shahihah No. 1348 dan Shahih
Tirmidzi No. 2129).

KESIMPULAN.
Kedudukan hadits‐hadits di atas setelah diadakan penelitian oleh para Ahli
Hadits, maka mereka berkesimpulan bahwa hadits‐hadits tentang terpecahnya
umat ini menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, 72 (tujuh puluh dua)
golongan masuk neraka dan satu golongan masuk surga adalah HADITS
SHAHIH yang memang datangnya dari Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wasallam,
dan tidak boleh seorangpun meragukan tentang keshahihan hadits‐hadits
tersebut, kecuali kalau dia dapat membuktikan secara ilmu hadits tentang
kelemahan hadits‐hadits tersebut.

SEBAGIAN YANG MELEMAHKAN.
Ada sebagian orang yang melemahkan hadits‐hadits tersebut, karena melihat
jumlah yang berbeda‐beda, yakni ; di suatu hadits tersebut 70, di hadits lain
disebut 71, di hadits lain lagi disebutkan 72 terpecahnya dan satu masuk surga.
Oleh karena itu saya akan terangkan tahqiqnya, berapa jumlah firqah yang
binasa itu.?.
1. Di hadits 'Auf bin Malik dari jalan Nu'aim bin Hammad, yang
diriwayatkan oleh Bazzar I:98 No. 172 dan Hakim IV:130 disebut 70
lebih dengan tidak menentukan jumlahnya yang pasti. Tetapi sanad
hadits ini LEMAH karena ada Nu'aim bin Hammad. Ibnu Hajar berkata :
Ia banyak salahnya. Nasa'i berkata :Ia orang yang lemah. (Lihat : Mizanul
I'tidal IV:267‐270. Taqribut Tahdzib II:305 dan Silsilah Hadits Dha'ifah
dan Maudhu'ah oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al‐Albani).
2. Di hadits Sa'ad bin Abi Waqqash dari jalan Musa bin "Ubaidah ar‐Rabazi
yang diriwayatkan oleh Al‐Ajurriy Fisy‐"Syari'ah", Bazzar fi "Kasyfil
Atsar" No.284 dan Ibnu Baththah Fil "Ibanatil Kubra" No. 242,245,246,
disebut 71 golongan sebagaimana Bani Israil. Tetapi sanad hadits ini
LEMAH karena Musa bin 'Ubaidah adalah rawi LEMAH. (lihat : Taqribut‐
Tahdzib II : 286).
3. Di hadits 'Amr bin Auf dari jalan Katsir bin Abdillah, dan dari Anas dari
jalan Al‐Walid bin Muslim yang diriwayatkan oleh Hakim I:129 dan
Imam Ahmad, disebut 72 golongan. Tetapi sanad ada dua rawi di atas
(Taqribut Tahdzib II:132, Mizanul I'tidal IV:347‐348 dan Taqribut
Tahdzib II:336).
4. Di hadits Abu Hurairah, Mu'awiyah 'Auf bin Malik, Abdullah bin 'Amr bin
'Ash, Ali bin Abi Thalib dan sebagian dari jalan Anas bin Malik yang
diriwayatkan oleh para Imam ahli hadits disebut 73 golongan, yaitu ; 72
golongan masuk neraka dan 1 (satu) golongan masuk surga, dan derajat
hadits‐hadits ini adalah shahih sebagaimana sudah dijelaskan di atas.
TARJIH.
Hadits‐hadist yang menerangkan tentang terpecahnya ummat menjadi 73
(tujuh puluh tiga) golongan adalah lebih banyak sanadnya dan lebih kuat
dibanding hadits‐hadits yang menyebut 70,71 atau 72.
MAKNA HADITS.
Sebagian orang menolak hadits‐hadits yang shahih karena mereka lebih
mendahulukan akal ketimbang wahyu, padahal yang benar adalah wahyu yang
berupa nash Al‐Qur'an dan Sunnah yang shahih lebih tinggi dan lebih utama
dibanding dengan akal manusia, karena manusia ini adalah lemah, jahil
(bodoh), zhalim, sedikit ilmunya, sering berkeluh kesah, sedangkan wahyu
tidak ada kebathilan di dalamnya (41:42).
Adapun soal makna hadits masih musykil (sulit dipahami) maka janganlah
cepat‐cepat kita menolak hadits‐hadits shahih, karena betapa banyaknya
hadits‐hadits shahih yang belum kita pahami makna dan maksudnya .!!
Yang harus digaris bawahi adalah bahwa Allah dan Rasul‐Nya lebih tahu
daripada kita. Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wasallam menerangkan bahwa
umatnya akan mengalami perpecahan dan perselisihan dan akan menjadi 73
(tujuh puluh tiga) firqah,semuanya ini telah terbukti. Yang terpenting bagi kita
sekarang ini ialah berusaha mengetahui tentang kelompok‐kelompok yang
binasa dan golongan yang selamat serta ciri‐ciri mereka berdasarkan Al‐
Qur'an, As‐Sunnah As‐Shahihah dan penjelasan para shahabat dan para Ulama
Salaf, agar kita menjadi golongan yang selamat dan menjauhkan diri dari
kelompok‐kelompok sesat yang kian hari kian berkembang.
Wallahu 'alam.

Sumber Asli : http://groups.yahoo.com/group/assunnah/message/87
Silahkan kunjungi :
http://wahonot.wordpress.com
Share