"Dunia berjalan ke belakang dan akhirat berjalan ke depan. Keduanya memiliki pengikut. Jadilah pengikut akhirat dan jangan menjadi pengikut dunia. Sebab, hari ini adalah amal dan bukan hisab, sedangkan besok adalah hisab dan tidak ada amal."

Selasa, 21 Juni 2011

sebaik-baik kalian

SEBAIK-BAIK KALIAN ADALAH ORANG YANG MEMPELAJARI AL-QUR’AN DAN MENGAJARKANNYA

Al-Muhaddits Al-’Allaamah Asy-Syekh Muhamad Nashiruddin Al-Albany rahimahullah menjelaskan di dalam salah satu kasetnya, mengomentari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Abdurrahman As-Sulamy dari Utsman bin Affan marfu’an (yang artinya), “Sebaik-baik kalian adalah orang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”.

Beliau berkata, “Di dalam hadits ini ada isyarat yang memerintahkan mempelajari Al-Qur’an. Bahwasanya sebaik-baik pengajar adalah yang mengajarkan Al-Qur’an. Andai saja para penuntut ilmu mengetahui itu, sesungguhnya di dalamnya ada manfaat yang besar.

Di antara fenomena yang tersebar luas di zaman kita bahwasanya engkau mendapatkan banyak da’i-da’I atau para pemula dalam menuntut ilmu, tampil untuk berdakwah, berfatwa dan menjawab pertanyaan-pertanyaan manusia sementara dia tidak benar dalam membaca Al-Fatihah dengan makhraj-makhraj yang benar untuk setiap huruf. Sehingga engkau melihatnya mengucapkan sin seperti shod dan tho’ seperti ta’, dzal seperti zaai dan tsa’ sebagai siin. Jatuh dalam Lahan Al-Jalii (kesalahan yang jelas) apalagi Lahan al-Khofii (kesalahan yang tersembunyi).

Seharusnya - adalah suatu keniscayaan – ia memperbaiki bacaan Al-Qur’an dan hapalannya. Agar ia membawakan ayat-ayat dengan baik dan berdalil dengannya dalam nasehat-nasehat, pelajaran-pelajaran dan dakwahnya.

Engkau dapatkan ia sibut dengan menshohih dan mendho’ifkan, membantah ulama dan mentarjih diantara mereka. Dan engkau sering mendengar darinya kalimat-kalimat yang lebih tinggi dari levelnya sendiri. Kadang ia berkata, “Menurut pandangan saya ..saya katakana ..pendapatku dalam masalah ini begini dan pendapat yang rojih menurutku begini”.

Lebih mencengangkan lagi, orang-orang seperti mereka engkau dapatkan tidak berbicara dalam masalah-masalah yang telah disepakati. Akan tetapi selalu – kecuali yang dirahmati Allah – berbicara dalam masalah-masalah khilaf, sehingga ia turut pula memberikan pendapat padanya. Jika ia kesulitan ia merajihkan di antara pendapat-pendapat. Aku berlindung kepada Allah dari riya’, dan cinta ketenaran.

Pertama aku nasehati diriku sendiri dan kedua untuk mereka; bahwasanya sebaik-baik perkara yang harus dimulai oleh seorang penuntut ilmu adalah menghapal Al-Qur’an karena Allah Ta’ala berfirman,

فذكر بالقرآن من يخاف وعيد

“Maka berilah peringatan dengan Al-Qur’an orang-orang yang takut akan ancaman”.

(diterjemahkan dari : http://www.albaidha.net/vb/showthread.php?t=5348)Share