"Dunia berjalan ke belakang dan akhirat berjalan ke depan. Keduanya memiliki pengikut. Jadilah pengikut akhirat dan jangan menjadi pengikut dunia. Sebab, hari ini adalah amal dan bukan hisab, sedangkan besok adalah hisab dan tidak ada amal."

Minggu, 27 Maret 2011

cinta bersemi cinta bicara

Cinta hadir dalam kehidupan, ketika manusia belum memintanya. Cinta memberi warna dalam kehidupan, ketika manusia belum lagi memahami makna hidup itu sendiri. Cinta memberi bekas dalam hidup, ketika manusia tak mengharapkannya.
bicara tentang cinta merupakan pembicaraan yang di sukai oleh banyak orang, karena cinta adalah suatu keindahan yang menghiasi jiwa sehingga semuanya akan terasa indah karenanya, tak peduli seburuk apapun keadaan kalau orang sudah di mabuk asmara maka gunung pun akan di daki dan lautan pun akan di seberangi. sekiranya lautan yang luas itu berpantai dan sungai yang panjang pun bermuara, maka luasnya lautan cinta tak berpantai dan panjangnya sungai cinta takkan bermuara.
tapi tahukah apa itu cinta,? jangan sampai asmara itu datang sebelum kita mengenal cinta. sinonim kata cinta sangatlah banyak, tak seorangpun yang dapat mendefinisikan kata cinta itu dengan benar dan tepat.
Dilihat dari asal katanya, cinta sudah berbicara dengan sendirinya. Kata Ibnul Qayyim, cinta –yang dalam bahasa Arabnya hubb–, bisa berasal dari kata habaabul asnaan, putih gigi. Cinta, artinya putih dan jernih. Maka selayaknya, cinta itu bersih dan suci.
Cinta bisa berasal dari akar kata habaabul maa, permukaan air. Cinta berarti tinggi dan selalu di atas. Maka, cinta harus selalu luhur, dan mengatasi segalanya.
Cinta bisa berasal dari asal kata habbah, yang artinya biji atau intisari. Maka, cinta harus menjadi poros dari segala pergerakan manusia. Dari cinta itulah, segala ucapan dan perbuatan lahir dan terlihat wujudnya di alam nyata.
Cinta bisa berasal dari kata hibbah yang artinya teguh dan konsisten. Cinta harus memiliki kemampuan menjadi konsisten dalam diri pemiliknya.
Cinta bisa berasal dari hibbatul maa-i, tempat menyimpan air. Cinta harus bisa melindungi dan menjaga pemiliknya dari bahaya yang berlawanan dengan tujuan cinta tersebut.
Begitu cinta melekat dalam diri seseorang, maka orang tersebut akan dibawa menuju banyak hal, banyak tujuan, banyak keragaman hidup yang serba memikat. apapun makna cinta tetaplah cinta merupakan keindahan Terutama bila cinta itu lebih mendekati kemurnian dan tanpa kepalsuan, yang akan memberi imajinasi hidup dalam keselarasan realita dan impian,
cinta yang indah adalah membangkitkan kehidupan dan kehidupan bergerak dalam setiap kebaikan, keserasian, dan kedamaian.
cinta yang indah bukanlah ungkapan nafsu yang berjalan dalam ketidak sabaran dan pemuasan diri  yang membuatnya ternoda.
cinta di ungkapkan dalam bahasa arab dengan kalimat "hubbu" huruf-huruf yang tertuang didalam kata cinta adalah " Ha " huruf yang Paling dalam yaitu pangkal tenggorokan, kemudian "ba" huruf yang paling akhir di ujung bibir, ini menunjukan cinta perlu bukti.
di antara tanda-tanda cinta mulai bersemi biasanya di awali dengan suka memuji, makanya kalau ada perempuan yang sudah mulai memuji laki-laki berarti sudah mulai ada rasa yang perlu di pelihara, namun cinta itu kadang-kadang kandas.
kemudian setelah itu, sering menyebut-nyebut lalu di akhiri dengan ketidak lainan adalah mentaati seluruh apa yang jadi perintahnya, maka penyair menyatakan , kalau seandainya cintamu itu jujur kamu pasti akan mentaatinya , karena semua orang akan taat terhadap yang di cintainya. kalau dalam bahasa kita; cinta itu di awali karena kepincut , kemudian hanyut , lalu bertekuk lutut , terhadap orang yang di cintai.
makanya kalau cinta tidak ada ungkapan ketaatan dan pembuktian itu namanya cinta gombal.
"cinta sungguh sangat abadi, adakah orang yang menyimpan cinta di dalam hatinya seabadi itu. cinta yang demikian tidak lekang karena rintangan dan tidak akan pupus di tengah jalan karena hambatan" kayaknya ini yang di inginkan oleh semua orang.
karena bukti cinta itu akan betul-betul terasa manis ketika cinta harus dibangun di atas kepedihan, cinta itu semakin melihat tanda-tanda kemurniannya bila sudah mulai berada di lorong-lorong ujian, cobaan, dan hambatan. maka siapa yang tidak bisa mempertahankan cinta pada saat datangnya ujian maka cintanya belum murni.
cinta adalah sebuah ungkapan yang sangat indah dalam kehidupan manusia, dengan cinta manusia bisa sengsara dan dengan cinta pula manusia bisa bahagia, bahkan surga bisa diraih karena cinta, begitu juga neraka, manusia bisa terpeleset kedalamnya gara-gara cinta, cinta mana yang bisa membawa babagia dan memasukan ke surga, dan cinta bagaimana yang bisa menyengsarakan dan memasukan kedalam neraka.
Ibnul Qayyim mengungkapkan,
“Apabila jiwa itu merasa masygul (sibuk) karena memikirkan orang yang dicintai atau karena sesuatu yang tidak disukai atau dikhawatirkan, maka seseorang akan kehilangan selera untuk makan dan minum.
Bahkan ia tidak merasa lapar dan haus, juga tidak merasa kedinginan atau kepanasan.
Dan bahkan tidak sempat lagi merasakan rasa sakit yang bagaimanapun dahsyatnya.
Ia tidak merasakannya lagi sama sekali. Setiap orang pasti yang dilanda cinta pernah merasakan hal semacam itu.”
Cinta yang didasari kecintaan terhadap sesuatu yang fana, akan menciptakan kekuatan dan semangat yang juga fana.
Cinta yang didasari oleh nafsu, atau dilakukan dengan melanggar kebenaran Ilahi, akan melahirkan kekuatan yang bermuatan destruktif, merusak. Ia akan menjadi ibarat candu, yang terlihat bagus, bermanfaat dan memberi segala kekuatan. Tapi sesungguhnya justru membuat manusia semakin lemah dan lemah. Itulah sebabnya, Allah membebaskan Nabi Yusuf, dari pengaruh cinta yang negatif seperti itu,
“Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba -hamba kami yang ikhlas…” (Qs. Yusuf : 24)
Bila cinta itu adalah cinta yang mubah, meski hanya sesama manusia, seperti cinta suami terhadap isterinya, atau sebaliknya, pasti akan memberi pengaruh yang positif dan hakiki.
“ Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya…” (Al-A’raaf : 189)
“Pokok-pokok iman yang paling kuat adalah Anda mencintai siapapun karena Allah dan membenci siapapun karena Allah.”Share